Cerita masa lalu
Awal beranjak
dewasa, barulah aku mengerti betapa pentingnya masa kecil ku dulu. Tak aku sadari bahwa masa kecilku dulu adalah
masa dimana aku menghabiskan waktu bercanda, bermain, berantem, bahkan menangis
sekalipun. Pada saat itu pikiranku masih polos, tak mengenal arti cinta, dan
tak mengerti apa yang orang dewasa pikirkan.
Jika aku teringat
masa lalu itu, aku sering merasa malu terhadap diriku sendiri, karna sampai
sampai aku mudah dibodohi oleh orang dewasa. Hidup terus berjalan dan tanpa
beban, lalu akhirnya aku beranjak dewasa dan sekarang kehidupan tak bersahabat
lagi dengan alur pemikiranku.
Dibawah ini, aku
akan sedikit bercerita tentang semua pengalamanku dan petualanganku ketika aku
kecil dulu.
1.
Berburu
buah deroak
Sebut saja buah
itu adalah buah deroak, karna orang orang di daerahku, sering menyebutnya buah
deroak, dan aku gak gak tau nama bahasa indonesianya. Hehe... buah ini berwarna
bulat, kalau udah mateng bentuknya ke unguan kadang kadang hitam dan aromanya
manis, enak buat dimakan panas panas apalagi disimpan di coolkas. tapi kalau
buah ini masih mentah, berbentuk hijau, dan warnanya pahit hehe... anak anak di
daerahku biasanya memakai buah ini untuk bermain (bedil bedilan) atau pistol
pistolan yang terbuat dari bambu.
Suatu ketika aku
pergi kesebuah kebun bersama teman temanku untuk mencari buah deroak yang
matang. Kebetulan pohonnya tinggi dan berkayu sehingga kami harus memanjat
untuk mendapatkannya, salah seorang temanku sebut saja dia mumu, dia termasuk
yang paling kecil diantara kami bertiga, aku dan temanku bergegas memanjat
pohon yang menurut kami pada waktu itu sangat tinggi.
Sayangnya temanku
mumu tidak ingin memanjat, ia lebih memilih menunggu buah itu jatuh, dan kami
berdua pun segera memanen buah deroak itu. Mumu tampak tenang dibawah sana,
tampaknya dia memungut sesuatu yang berbentuk seperti buah deroak kami. Tak
berapa lama kami turun dari atas pohon dan menghampiri mumu, dan melihatnya
sedang mengunyah sesuatu. ‘’kamu makan apa mu’’ sahut temanku yanglain, dengan
wajah polos tanpa dosa mmumenjawab ‘’aku makan buah deroal, tapi aneh, rasanya
pahit’’ sambil membuang kunyahannya itu.
‘’apa yang kamu
makan, itu bukanbuah deroak’’ sahutku ‘’lalu apa’’ jawab mumu ‘’hahaha, itu kan
kotoran kambing’’ jawab temanku yang lain, mumu hanya terdiam malu dan menyesal
dengan apa yang ia kerjakan. Dan akhirnya kami membagi hasil panen deroak kami
untuk mumu.