Jumat, 14 Februari 2014

cerita masa lalu

Cerita masa lalu
Awal beranjak dewasa, barulah aku mengerti betapa pentingnya masa kecil ku dulu.  Tak aku sadari bahwa masa kecilku dulu adalah masa dimana aku menghabiskan waktu bercanda, bermain, berantem, bahkan menangis sekalipun. Pada saat itu pikiranku masih polos, tak mengenal arti cinta, dan tak mengerti apa yang orang dewasa pikirkan.
Jika aku teringat masa lalu itu, aku sering merasa malu terhadap diriku sendiri, karna sampai sampai aku mudah dibodohi oleh orang dewasa. Hidup terus berjalan dan tanpa beban, lalu akhirnya aku beranjak dewasa dan sekarang kehidupan tak bersahabat lagi dengan alur pemikiranku.
Dibawah ini, aku akan sedikit bercerita tentang semua pengalamanku dan petualanganku ketika aku kecil dulu.
1.       Berburu buah deroak
Sebut saja buah itu adalah buah deroak, karna orang orang di daerahku, sering menyebutnya buah deroak, dan aku gak gak tau nama bahasa indonesianya. Hehe... buah ini berwarna bulat, kalau udah mateng bentuknya ke unguan kadang kadang hitam dan aromanya manis, enak buat dimakan panas panas apalagi disimpan di coolkas. tapi kalau buah ini masih mentah, berbentuk hijau, dan warnanya pahit hehe... anak anak di daerahku biasanya memakai buah ini untuk bermain (bedil bedilan) atau pistol pistolan yang terbuat dari bambu.
Suatu ketika aku pergi kesebuah kebun bersama teman temanku untuk mencari buah deroak yang matang. Kebetulan pohonnya tinggi dan berkayu sehingga kami harus memanjat untuk mendapatkannya, salah seorang temanku sebut saja dia mumu, dia termasuk yang paling kecil diantara kami bertiga, aku dan temanku bergegas memanjat pohon yang menurut kami pada waktu itu sangat tinggi.
Sayangnya temanku mumu tidak ingin memanjat, ia lebih memilih menunggu buah itu jatuh, dan kami berdua pun segera memanen buah deroak itu. Mumu tampak tenang dibawah sana, tampaknya dia memungut sesuatu yang berbentuk seperti buah deroak kami. Tak berapa lama kami turun dari atas pohon dan menghampiri mumu, dan melihatnya sedang mengunyah sesuatu. ‘’kamu makan apa mu’’ sahut temanku yanglain, dengan wajah polos tanpa dosa mmumenjawab ‘’aku makan buah deroal, tapi aneh, rasanya pahit’’ sambil membuang kunyahannya itu.
‘’apa yang kamu makan, itu bukanbuah deroak’’ sahutku ‘’lalu apa’’ jawab mumu ‘’hahaha, itu kan kotoran kambing’’ jawab temanku yang lain, mumu hanya terdiam malu dan menyesal dengan apa yang ia kerjakan. Dan akhirnya kami membagi hasil panen deroak kami untuk mumu.